Rabu, 23 Februari 2011

Mengenal lebih dekat vitamin C


Vitamin merupakan suatu molekul organik yang sangat diperlukan tubuh untuk proses metabolisme dan pertumbuhan yang normal. Vitamin tidak dapat dihasilkan oleh tubuh manusia dalam jumlah yang cukup, oleh karena itu harus diperoleh dari bahan pangan yang dikonsumsi. Terkecuali pada vitamin D, yang dapat dibentuk dalam kulit jika kulit mendapat sinar matahari.

Dalam bahan pangan hanya terdapat vitamin dalam jumlah relatif sangat kecil, dan terdapat dalam bentuk yang berbeda-beda, diantaranya ada yang berbentuk provitamin atau calon vitamin (precursor) yang dapat diubah dalam tubuh menjadi vitamin yang aktif. Segera setelah diserap oleh tubuh provitamin akan mengalami perubahan kimia sehingga menjadi satu atau lebih bentuk yang aktif.

vitamin C merupakan nutrien yang penting bagi kesehatan tubuh kita. Hal yang penting untuk diketahui yaitu vitamin C tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan tidak bisa disimpan dalam jangka waktu yang lama. Vitamin C larut dalam air, artinya jika kita mengkonsumsi vitamin C, maka vitamin C dalam tubuh tersebut akan ikut terbuang lewat urine. Sehingga, penting bagi tubuh kita untuk mendapat cukup vitamin C setiap hari.

Banyak peneliti menyarankan untuk mengkonsumsi vitamin C sebesar 500 miligram per hari. Maksimal 2000 miligram. Lebih dari 2000 mg bisa menyebabkan nyeri lambung karena vitamin C bersifat asam.

Cukupi kebutuhan vitamin C dengan rajin memakan buah dan sayuran. Buah yang dianjurkan antara lain jeruk, strawberi, anggur, mangga, nanas, pepaya dan bluberi. Sumber vitamin C yang
lain yaitu kol, tomat, brokoli.

Ini adalah beberapa manfaat dan fungsi vitamin C :
1. Merupakan sumber antioksidan, selain vitamin A dan E. Antioksidan berguna untuk mencegah kerusakan yang diakibatkan radikal bebas, racun kimia dan polusi.
2. Penting untuk membentuk kolagen yang berguna untuk kesehatan kulit. Kulit menjadi cerah dan bebas kerut.
3. Penting dalam proses penyembuhan luka. Vitamin C membantu memperbaiki jaringan yang rusak.
4. Mencegah turunnya daya ingat, dan perlindungan sistem kekebalan tubuh.
5. Mencegah kanker dan penyakit jantung.
6. Vitamin C tidak dapat menyembuhkan influenza, tetapi dapat mencegah influenza menjadi semakin parah.

Sumber vitamin C sebagian besar berasal dari sayuran dan buah-buahan, terutama buah-buahan segar. Karena itu vitamin C sering disebut Fresh Food Vitamin. Buah yang masih mentah lebih banyak kandungan vitamin C-nya; semakin tua buah semakin berkurang kandungan vitamin C-nya.

Mengkonsumsi buah dalam keadaan segar jauh lebih baik dari buah yang sudah diolah. Pengolahan pada buah-buahan dengan menggunakan panas, akan mengakibatkan kerusakan pada vitamin C. Vitamin C mudah larut dalam air dan mudah rusak oleh oksidasi, panas, dan alkali. Karena itu agar vitamin C tidak banyak hilang, sebaiknya pengirisan dan penghancuran yang berlebihan dihindari.

Buah jeruk, baik yang dibekukan maupun yang dikalengkan merupakan sumber vitamin C yang tinggi. Demikian juga halnya berries, nenas, dan jambu. Beberapa buah tergolong buah yang tidak asam seperti pisang, apel, pear, dan peach rendah kandungan vitamin C-nya, apalagi bila produk tersebut dikalengkan.

Bayam, brokoli, cabe hijau, dan kubis juga merupakan sumber vitamin C yang baik, bahkan juga setelah dimasak.

Sebaliknya beberapa jenis bahan pangan hewani seperti susu, telur, daging, ikan, dan unggas sedikit sekali kandungan vitamin C-nya.

Air susu ibu yang sehat mengandung enam kali lebih banyak vitamin C dibandingkan susu sapi. Pemberian ASI yang teratur dan sesuai dengan kebutuhan bayi dan balita membantu memnuhi kebutuhan tubuhnya akan vitamin C. Vitamin C mudah diperoleh jika mengkonsumsi makanan dengan benar.

Konsumsi bahan sayuran dan buah dalam keadaan segar, dapat menyediakan kebutuhan tubuh akan vitamin ini. Hanya saja terkadang kita sering kurang memperhatikan cara pengolahan bahan yang benar, sehingga vitamin C rusak dan terbuang percuma.

Saat proses merebus sayuran, guna mempertahankan kesegaran warna sering ditambahkan baking soda. Penambahan baking soda pada saat memasak sayuran, dapat merusak kandungan vitamin C pada sayuran. Oleh karena itu sebaiknya dalam pengolahan sayuran tidak menggunakan bahan tambahan yang dapat merusak kandungan zat gizi.

Kandungan vitamin C pada beberapa jenis sayuran:
1. Bayam dan tekokak : 80 mg / 100 gr
2. Daun katuk : 239 mg / 100 gr
3. Daun kelor : 220 mg / 100 gr
4. Dan singkong : 275 mg / 100 gr
5. Daun talas : 163 mg / 100 gr
6. Daun lobak : 109 mg / 100 gr
7. Daun melinjo : 182 mg / 100 gr
8. Daun oyong : 150 mg / 100 gr
9. Peterseli : 193 mg / 100 gr
10. Sawi : 102 mg / 100 gr


Minggu, 20 Februari 2011

Motivasi Cinta


Apa sebenarnya yang menjadi motivasi cinta? Cinta yang dimaksud adalah cinta kepada sesama. Untuk cinta kepada Allah, saya yakin sudah banyak yang membahasnya. Pada kali ini, saya ingin fokus membahas tentang cinta kepada sesama makhluq, terutama kepada sesama manusia.

Motivasi cinta begitu kuat. Banyak kasus, yang katanya demi cintanya kepada sang kekasih dia rela melakukan apa pun, termasuk bunuh diri. Belum lagi, coba dengarkan lagu-lagu tentang cinta yang sering mengatakan bahwa apa pun akan dilakukan demi cinta.

Dalam film, sinetron, lagu, dan berbagai budaya lainnya, sering kali cinta begitu diagungkan. Seolah segalanya. Sayangnya, cinta tersebut didominasi oleh cinta kepada lawan jenis. Dalam agama Islam, bukanlah dilarang untuk mencintai lawan jenis. Laki-laki mencintai wanita dan sebaliknya. Allah memang menciptakan rasa cinta kepada manusia. Karena cinta adalah anugrah dari Allah, maka cinta harus digunakan sesuai dengan kehendak Allah SWT. Inilah yang seharusnya menjadi motivasi cinta.

Dari Anas bin Malik ra berkata: Nabi Muhammad saw bersabda: “Seseorang tidak akan pernah mendapatkan manisnya iman sehingga ia mencintai seseorang, tidak mencintainya kecuali karena Allah; sehingga ia dilemparkan ke dalam api lebih ia sukai daripada kembali kepada kekufuran setelah Allah selamatkan darinya; dan sehingga Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai daripada selainnya.” (Imam Al Bukhari).

Hadits ini memang ditujukan bagi kita yang mau merasakan manisnya iman. Bukan “manisnya” pelampiasan hawa nafsu. Oleh karena itu, dalam mencintai seseorang (istri, suami, anak, orang tua, dan sebagainya) harus karena Allah seperti yang dikatakan Rasulullah saw dalam hadits diatas: tidak mencintainya kecuali karena Allah. Motivasi cinta, harus karena Allah SWT.

Jika motivasi cinta kita hanya karena Allah, maka siapa yang dicintai dan bagaimana cara mencintai harus sesuai dengan ketentuan Allah SWT. Bagaimana dengan pacar? Saya tidak sedang membahas haram tidaknya pacaran. Saya juga tidak sedang membahas apakah ada yang namanya pacaran islami. Yang ingin saya tekankan disini, jika kita mencintai seseorang, siapa pun itu, motivasi cinta tersebut harus karena Allah SWT dan sesuai dengan ketentuan Allah SWT.

Yang kedua, sebesar apa pun cinta Anda kepada sesama makhluq, bahkan kepada anak dan orang tua, tetap Allah dan Rasul-Nya harus lebih dicintai. Apalagi hanya cinta kepada seorang pacar yang belum ada ikatan hukum sama sekali dalam pandangan agama. Jangan sampai melebihi cinta kepada Allah dan Rasul-Nya. Salah satunya tidak melanggar perintah Allah dan Rasul-Nya demi cinta kepada kekasihnya. Seperti mendekati zina apalagi sampai melakukannya.

sumber: http://www.motivasi-islami.com/motivasi-cinta/

Daftar Link Download Artikel Kedokteran

Berikut beberapa daftar link download artikel kedokteran :

http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/146Obgin2.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...1_usia_tua.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/cdk_002.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...003_kanker.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...4_intersex.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...4_17_45_49.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...4_14_06_42.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...4_14_10_03.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...4_14_25_15.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...4_14_50_45.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...4_14_55_21.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...n_olahraga.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...yakit_mata.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...kit_gondok.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...kit_syaraf.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...sambungan).pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil..._018_darah.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...iovaskuler.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...it_parasit.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...embanganya.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...masyarakat.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...i_&_tulang.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...enerbangan.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...uji_klinik.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...rasa_nyeri.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil..._anak-anak.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil..._indonesia.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...uran_cerna.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...boratorium.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...ah_jantung.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...kedokteran.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...h_anestesi.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...salah_otak.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...hatan_jiwa.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil..._036_tumor.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...ika_klinik.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...on_steroid.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...endengaran.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...yakit_hati.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil..._kosmetika.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...si_enteral.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...edah_mikro.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...akupunktur.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...it_menular.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...ntibiotika.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...hipertensi.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...sia_lanjut.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...enular_(i).pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...nular_(ii).pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...agian_iii).pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil..._dan_leher.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...3_insomnia.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...alaria_(i).pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...laria_(ii).pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...rtensi_(i).pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...tensi_(ii).pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...n_obat_(i).pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil..._obat_(ii).pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...rdarah_(i).pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...darah_(ii).pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...ulosis_(i).pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...losis_(ii).pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...riasis_(i).pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...nisasi_(i).pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...isasi_(ii).pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...iovaskuler.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil..._hepatitis.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...pdate_1991.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...lingkungan.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...umah_sakit.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil..._kesehatan.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/cdk_073_gizi.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil..._kulit_(i).pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/cdk_075_aids.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...kulit_(ii).pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...tumor_otak.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...akit_sendi.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...uran_cerna.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...isi_khusus.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...isi_khusus.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...komial_(i).pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...omial_(ii).pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...lingkungan.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil..._hepatitis.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...salah_anak.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/cdk_087_mata.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil..._keganasan.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil..._089_bedah.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil..._ke_viii_i.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...ke_viii_ii.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...092_dengue.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...enerbangan.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...94_malaria.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil..._095_darah.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...96_filaria.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil..._dan_kulit.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...berkulosis.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil..._100_polio.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...uran_napas.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...iovaskular.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil..._kesehatan.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...eoartritis.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...akupunktur.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...06_malaria.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...107_dengue.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...radisional.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...lingkungan.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...yakit_hati.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...an_makanan.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...fertilitas.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/cdk_113_gigi.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...ratan_paru.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...berkulosis.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...iovaskular.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil..._117_kusta.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...18_malaria.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...119_dengue.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...fertilitas.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...pasan_lain.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...atogenesis.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil..._dan_stres.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...it_infeksi.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...masyarakat.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...salah_anak.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...ntioksidan.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...uran_napas.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...akit_sendi.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...an_kelamin.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...31_malaria.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...iovaskuler.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...ginekologi.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...salah_anak.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil..._135_napza.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...atan_kerja.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...berkulosis.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...lingkungan.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil..._kandungan.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...akit_dalam.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/cdk_141_asma.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...142_alergi.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...iovaskuler.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/cdk_144_tht.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...145_Obsgin.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...Kardiologi.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil..._Imunisasi.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...hatan_jiwa.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...salah_Hati.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/cdk_151_2006.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...nwisatarev.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...3_Stemcell.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...hatankerja.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/cdk_155_THT.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...56_Depresi.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil..._Neurologi.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil..._Kebidanan.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...9_Obesitas.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...160_Obsgin.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil...1_Stemcell.pdf

Cara melakukan CPR (Cardio-pulmonary resuscitation)


CPR dalam 3 langkah sederhana

1. HUBUNGI

Periksa respons korban. Jika tidak ada respons, hubungi pihak berwajib (Btw nomor darurat nasional di indonesia apa yach, klo di US khan 911). Jadi sebisa mungkin untuk tahu nomor polisi atau rumah sakit terdekat. Pihak rumah sakit mungkin dapat memberikan instruksi melakukan CPR

2. TIUP

Miringkan kepala dan dengarkan pernapasan korban. Jika pernapasan tidak normal, jepit hidung dan tutupi mulut korban dengan mulut Anda dan tiup hingga dada korban terlihat naik. Berikan 2 napas. Tiap nafas lamanya 1 detik

3. POMPA

Jika korban masih tidak bernapas dengan normal, batuk-batuk atau bergerak, mulailah penekanan pada dada korban. Tekan dada 3,75 hingga 5 cm tepat diantara putting korban 30 kali tekanan. Pompa dengan kecepatan 100/menit, lebih cepat daripada sekali tekanan per detik

Lanjutkan dengan 2 napas dan 30 kali pompa hingga bantuan datang.

PS: Perbandingannya sama baik CPR nya dilakukan satu atau dua orang. Jika dilakukan dua orang , salah satu memompa dada korban sementara yang lain memberikan pernapasan mulut ke mulut.


berikut teknik melakukan CPR dengan Gambar :


sumber: http://depts.washington.edu/learncpr/quickcpr.html

Hormon yang Mempengaruhi Seseorang Ketika Merasakan Jatuh Cinta


Ketika sedang merasakan jatuh cita, seseorang akan mengalami perubahan kondisi hormonal yang membuat suasana hatinya bergejolak tidak karuan. Tidak hanya dari fluktuasi suasana hati, perubahan hormonal ini juga bisa diamati dari kondisi fisik.

Secara umum, perubahan hormonal yang terjadi selama proses jatuh cinta dibagi menjadi 3 tahap. Tahap pertama adalah gairah (lust), berikutnya adalah ketertarikan (attraction) dan yang terakhir adalah cinta sejati (attachment) yang ditandai dengan ikrar sehidup semati.

Hormon-hormon yang terlibat di masing-masing tahapan adalah sebagai berikut, seperti dikutip dari BBC, Senin (14/2/2011).

Tahap 1: Gairah
Hormon yang berperan saat seseorang merasakan gairah seksual, dalam bentuk paling sederhana sekalipun seperti ingin menggandeng lengan lawan jenis, adalah testosteron dan esterogen. Meski lebih banyak dimiliki pria, testosteron juga diproduksi oleh wanita dan sama-sama berperan dalam mengawali sebuah hubungan bermotif seksual dan emosional.

Tahap 2: Ketertarikan
Tahap ketertarikan merupakan tahapan paling rumit dalam menjalin hubungan antar manusia, khususnya dalam hal perubahan komposisi biokimia dalam tubuh. Aktivitas berbagai hormon dan neurotransmitter (saraf penghubung) pada tahap ini menyebabkan orang kehilangan nafsu makan, susah tidur dan lebih sering melamun.

Sedikitnya ada 3 hormon yang terlibat dalam tahap attraction, yakni sebagai berikut:
1. Dopamin (Memicu rasa senang dan kecanduan seperti saat minum kopi dan alkohol)
2. Norepinefrin atau adrenalin (Menyebabkan telapak tangan keringat serta denyut jantung meningkat)
3. Serotonin (Merupakan pemicu rasa kantuk. Saat jatuh cinta, kadarnya menurun sehingga menjadi susah tidur).

Tahap 3: Cinta sejati
Seseorang, atau lebih tepatnya sepasang manusia yang sukses melewati tahap attraction, tahap ini akan berlangsung lebih lama bahkan bisa seumur hidup. Sepasang manusia yang sudah mencapai tahap ini ditandai dengan adanya komitmen jangka panjang, misalnya lewat pernikahan.

Pasangan yang sudah menikah paling tidak memiliki 2 hormon penting yang membantu menjaga keutuhan rumah tangga. Keduanya diproduksi baik oleh pria maupun wanita, meski ada sedikit perbedaan fungsi yang dipengaruhi jenis kelamin.

1. Oksitosin (Pada pria dan wanita, pelepasan hormon ini memberikan kenikmatan yang luar biasa saat bercinta dan mencapai orgasme. Khusus pada wanita, oksitosin juga berperan dalam kelahiran bayi serta produksi air susu ibu)
2. Vasopresin (Hormon yang juga dimiliki oleh tikus padang rumput ini memungkinkan manusia untuk menikmati hubungan seks, tidak seperti kebanyakan spesies binatang yang berhubungan seks hanya untuk tujuan reproduksi. Eksperimen yang dilakukan pada tikus padang pasien menunjukkan, kekurangan vasopresin bisa memicu perilaku poligami atau gonta-ganti pasangan).

sumber: health.detik.com

Kolesterol Rendah Juga Berbahaya


Kolesterol adalah suatu molekul lemak di dalam sel dibagi menjadi LDL, HDL, total kolesterol dan trigliserida. Kolesterol sebenarnya merupakan salah satu komponen lemak. Seperti kita ketahui, lemak merupakan salah satu zat gizi yang sangat diperlukan oleh tubuh kita disamping zat gizi lain seperti karbohidrat, protein, vitamin dan mineral. Lemak merupakan salah satu sumber energi yang memberikan kalori paling tinggi. Disamping sebagai salah satu sumber energi, sebenarnya lemak atau khususnya kolesterol memang merupakan zat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita terutama untuk membentuk dinding sel-sel dalam tubuh. Kolesterol juga merupakan bahan dasar pembentukan hormon-hormon steroid. Kolesterol yang kita butuhkan tersebut, secara normal diproduksi sendiri oleh tubuh dalam jumlah yang tepat. Tetapi ia bisa meningkat jumlahnya karena asupan makanan yang berasal dari lemak hewani, telur dan yang disebut sebagai makanan sampah (junkfood). Kolesterol dalam tubuh yang berlebihan akan tertimbun di dalam dinding pembuluh darah dan menimbulkan suatu kondisi yang disebut aterosklerosis yaitu penyempitan atau pengerasan pembuluh darah. Kondisi ini merupakan cikal bakal terjadinya penyakit jantung dan stroke.

Dari hati, kolesterol diangkut oleh lipoprotein yang bernama LDL (Low Density Lipoprotein) untuk dibawa ke sel-sel tubuh yang memerlukan, termasuk ke sel otot jantung, otak dan lain-lain agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Kelebihan kolesterol akan diangkut kembali oleh lipoprotein yang disebut HDL (High Density Lipoprotein) untuk dibawa kembali ke hati yang selanjutnya akan diuraikan lalu dibuang ke dalam kandung empedu sebagai asam (cairan) empedu. LDL mengandung lebih banyak lemak daripada HDL sehingga ia akan mengambang di dalam darah. Protein utama yang membentuk LDL adalah Apo-B (apolipoprotein-B). LDL dianggap sebagai lemak yang "jahat" karena dapat menyebabkan penempelan kolesterol di dinding pembuluh darah. Sebaliknya, HDL disebut sebagai lemak yang "baik" karena dalam operasinya ia membersihkan kelebihan kolesterol dari dinding pembuluh darah dengan mengangkutnya kembali ke hati. Protein utama yang membentuk HDL adalah Apo-A (apolipoprotein). HDL ini mempunyai kandungan lemak lebih sedikit dan mempunyai kepadatan tinggi sehingga lebih berat.

Kadar kolesterol dalam darah yang normal adalah kurang dari 200 miligram per dL, kolesterol jahat (LDL) kurang dari 130 mg/dL, kolesterol HDL lebih dari 45 mg/dL, dan trigliserida kurang dari 200 mg/dL.

Seseorang dinyatakan kelebihan kadar kolesterol dalam darah atau kolesterol tinggi jika total kadar kolesterol mencapai lebih dari 240 mg/dL. Kelebihan kolesterol jahat bisa mengakibatkan penumpukan lemak yang menyumbat pembuluh darah.

Di lain pihak kolesterol yang terlalu rendah atau kurang dari 160 mg/dL ternyata juga tidak dianjurkan karena berbahaya untuk kesehatan.

Penelitian menunjukkan, ibu hamil yang memiliki kadar kolesterol total terlalu rendah beresiko tinggi melahirkan bayi prematur. Jumlah kolesterol total dan LDL terlalu rendah juga terkait dengan depresi, kecemasan dan penyakit kanker.

sumber: health.kompas.com, farmasiku.com

Minggu, 13 Februari 2011

CATATAN MAHASISWA RANTAU : KAMARKU INDAH KAMARKU SAYANG

Hidup sebagai mahasiswa rantau penuh dengan kesenangan maupun kemalangan, kalau dihitung kemalangan bisa lebih besar dari kesenangannya. Cerita bermulai dari kamar kos saya yang berukuran lebih kurang 3 x 4 meter, seperti ukuran pas photo yang sering diminta biro administrasi kampus sewaktu membuat kartu ujian. Isinya mungkin bisa dibayangkan, sebuah lemari yang tidak begitu bagus, tapi mempunyai kenangan indah. Sore itu, kami berempat bersama teman-teman satu tanah kampung pergi untuk hunting lemari di pasar yang lokasinya cukup jauh dari tempat kos. Untuk membeli lemari saja dibutuhkan empat personil, karena saya memang tidak mampu untuk melobi ibu-ibu yang menjual lemari. Akhirnya kami berangkat dengan angkot, penuh sesak dan gerah begitulah keluhan bagi para pecinta angkot jika angkot dalam kondisi penuh dengan penumpang. Setelah merasakan seperti dipanggang didalam oven, kami turun di simpang tempat biasa angkot berhenti. Kemudian kami berjalan menuju tempat orang menjual furnitur, biasanya toko furnitur saling berdekatan dengan toko furnitur yang lainnya, sepertinya perlu diadakan penelitian lebih lanjut mengenai hubungan ini. Sesampai di toko furnitur tersebut, kami yang seperti preman karena Cuma memakai baju kaos dan sendal jepit ditambah jeans yang tidak dicuci selama satu minggu membuat ibu penjaga toko ketakutan. Tetapi ketakutan itu sirna setelah melihat tampang kami seperti mahasiswa kampungan yang biasa bergadang tiap malam untuk “membaca buku”. Setelah mendapatkan model yang cocok akhirnya teman saya melakukan penawaran sengit dengan ibu penjual. Penawaran kali ini sampai-sampai membuat teman saya kewalahan karena ibu penjual cukup tangguh untuk dilawan. Dan setelah 15 menit berlalu akhirnya kami mendapatkan harga yang pas dan tak lama kemudian lemari itupun sampai di kamar kos tercinta.
Kamar kos mungkin tak seindah kamar hotel bintang lima dihotel bintang lima kita bisa merasakan hawa sejuk dari hembusan AC. Tak begitu di kamar kos saya yang sistem pendinginnya diganti dari generasi kegenerasi. Sistem pendingin yang ada dikamar kos dan mungkin setiap mahasiswa pasti punya yaitu kipas angin, baik model terbaru maupun model jadul. Berikut kisah saya dengan seluruh kipas angin yang saya miliki. Kipas angin pertama saya merupakan hasil patungan bersama teman saya dan harganya juga cukup murah karena kipas angin seken. Karena tidak ada meja dikamar kos sewaktu zaman kipas angin pertama berjaya, kami meletakkannya diatas kursi agar semburan anginnya merata. Pernah suatu saat saya tak sengaja tersandung kabel kipas angin jadul itu dan akhirnya kipas angin tersebut terjatuh hancur berkeping-keping bak hati seseorang yang sedang patah hati. Akhirnya kipas angin pertama berakhir riwayatnya di tempat pembuangan sampah akhir.
Kipas angin kedua mungkin cukup unik, karena kipas angin ini berbentuk kecil. Kipas angin ini dibeli bukan untuk saya tetapi untuk orang tua saya yang sedang dirawat dirumah sakit di kota tempat saya kuliah, setelah sembuh akhirnya kipas angin ini dihibahkan kepada saya dan saya tentu bahagia mendapatkan kipas angin seken walaupun ukurannya kurang lebih 7 inci. Walaupun semburang anginnya kurang kencang tapi paling tidak bisa menyejukkan kepala yang sedang panas. Pernah suatu hari teman saya menginap di kos saya. Dan pada malam yang cukup panas kami bertiga berusaha mendapatkan selayang udara sejuk. Dan karena persaingan cukup ketat untuk memperebutkan kipas angin, akhirnya kami tidak tidur semalaman dan paginya pergi kuliah dengan mata 25 watt.