Rabu, 23 Februari 2011

Mengenal lebih dekat vitamin C


Vitamin merupakan suatu molekul organik yang sangat diperlukan tubuh untuk proses metabolisme dan pertumbuhan yang normal. Vitamin tidak dapat dihasilkan oleh tubuh manusia dalam jumlah yang cukup, oleh karena itu harus diperoleh dari bahan pangan yang dikonsumsi. Terkecuali pada vitamin D, yang dapat dibentuk dalam kulit jika kulit mendapat sinar matahari.

Dalam bahan pangan hanya terdapat vitamin dalam jumlah relatif sangat kecil, dan terdapat dalam bentuk yang berbeda-beda, diantaranya ada yang berbentuk provitamin atau calon vitamin (precursor) yang dapat diubah dalam tubuh menjadi vitamin yang aktif. Segera setelah diserap oleh tubuh provitamin akan mengalami perubahan kimia sehingga menjadi satu atau lebih bentuk yang aktif.

vitamin C merupakan nutrien yang penting bagi kesehatan tubuh kita. Hal yang penting untuk diketahui yaitu vitamin C tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan tidak bisa disimpan dalam jangka waktu yang lama. Vitamin C larut dalam air, artinya jika kita mengkonsumsi vitamin C, maka vitamin C dalam tubuh tersebut akan ikut terbuang lewat urine. Sehingga, penting bagi tubuh kita untuk mendapat cukup vitamin C setiap hari.

Banyak peneliti menyarankan untuk mengkonsumsi vitamin C sebesar 500 miligram per hari. Maksimal 2000 miligram. Lebih dari 2000 mg bisa menyebabkan nyeri lambung karena vitamin C bersifat asam.

Cukupi kebutuhan vitamin C dengan rajin memakan buah dan sayuran. Buah yang dianjurkan antara lain jeruk, strawberi, anggur, mangga, nanas, pepaya dan bluberi. Sumber vitamin C yang
lain yaitu kol, tomat, brokoli.

Ini adalah beberapa manfaat dan fungsi vitamin C :
1. Merupakan sumber antioksidan, selain vitamin A dan E. Antioksidan berguna untuk mencegah kerusakan yang diakibatkan radikal bebas, racun kimia dan polusi.
2. Penting untuk membentuk kolagen yang berguna untuk kesehatan kulit. Kulit menjadi cerah dan bebas kerut.
3. Penting dalam proses penyembuhan luka. Vitamin C membantu memperbaiki jaringan yang rusak.
4. Mencegah turunnya daya ingat, dan perlindungan sistem kekebalan tubuh.
5. Mencegah kanker dan penyakit jantung.
6. Vitamin C tidak dapat menyembuhkan influenza, tetapi dapat mencegah influenza menjadi semakin parah.

Sumber vitamin C sebagian besar berasal dari sayuran dan buah-buahan, terutama buah-buahan segar. Karena itu vitamin C sering disebut Fresh Food Vitamin. Buah yang masih mentah lebih banyak kandungan vitamin C-nya; semakin tua buah semakin berkurang kandungan vitamin C-nya.

Mengkonsumsi buah dalam keadaan segar jauh lebih baik dari buah yang sudah diolah. Pengolahan pada buah-buahan dengan menggunakan panas, akan mengakibatkan kerusakan pada vitamin C. Vitamin C mudah larut dalam air dan mudah rusak oleh oksidasi, panas, dan alkali. Karena itu agar vitamin C tidak banyak hilang, sebaiknya pengirisan dan penghancuran yang berlebihan dihindari.

Buah jeruk, baik yang dibekukan maupun yang dikalengkan merupakan sumber vitamin C yang tinggi. Demikian juga halnya berries, nenas, dan jambu. Beberapa buah tergolong buah yang tidak asam seperti pisang, apel, pear, dan peach rendah kandungan vitamin C-nya, apalagi bila produk tersebut dikalengkan.

Bayam, brokoli, cabe hijau, dan kubis juga merupakan sumber vitamin C yang baik, bahkan juga setelah dimasak.

Sebaliknya beberapa jenis bahan pangan hewani seperti susu, telur, daging, ikan, dan unggas sedikit sekali kandungan vitamin C-nya.

Air susu ibu yang sehat mengandung enam kali lebih banyak vitamin C dibandingkan susu sapi. Pemberian ASI yang teratur dan sesuai dengan kebutuhan bayi dan balita membantu memnuhi kebutuhan tubuhnya akan vitamin C. Vitamin C mudah diperoleh jika mengkonsumsi makanan dengan benar.

Konsumsi bahan sayuran dan buah dalam keadaan segar, dapat menyediakan kebutuhan tubuh akan vitamin ini. Hanya saja terkadang kita sering kurang memperhatikan cara pengolahan bahan yang benar, sehingga vitamin C rusak dan terbuang percuma.

Saat proses merebus sayuran, guna mempertahankan kesegaran warna sering ditambahkan baking soda. Penambahan baking soda pada saat memasak sayuran, dapat merusak kandungan vitamin C pada sayuran. Oleh karena itu sebaiknya dalam pengolahan sayuran tidak menggunakan bahan tambahan yang dapat merusak kandungan zat gizi.

Kandungan vitamin C pada beberapa jenis sayuran:
1. Bayam dan tekokak : 80 mg / 100 gr
2. Daun katuk : 239 mg / 100 gr
3. Daun kelor : 220 mg / 100 gr
4. Dan singkong : 275 mg / 100 gr
5. Daun talas : 163 mg / 100 gr
6. Daun lobak : 109 mg / 100 gr
7. Daun melinjo : 182 mg / 100 gr
8. Daun oyong : 150 mg / 100 gr
9. Peterseli : 193 mg / 100 gr
10. Sawi : 102 mg / 100 gr


Tidak ada komentar:

Posting Komentar